Sabtu, 02 Januari 2010

MUSUH ALAMI


Musuh alami itu salah satu cara pengendalian yang cukup bagus diterapkan di Indonesia. Walaupun butuh waktu yang lama supaya gulma mati / terkendali, tetapi musuh alami termasuk pengendali yang ramah terhadap lingkungan. Teatapi perlu juga dipelajari apa akibatnya apabila musuh alami berlimpah. [Kirstina Simamora, C54060235]

penggunaan musuh alami sekarang ini di Indonesia sangat perlu dikembangkan lagi. kebanyakan petani Indonesia masih menggunakan bahan kimia yang sangat membahayakan lingkungan, mungkin mereka menggunakan itu dikarenakan harganya masih terjangkau dan kurang tahunya para petani terhadap adanya metode yang lebih aman yaitu menggunakan agen biologi yaitu musuh alami. oleh karena itu, kita sebagai orang yang berpendidikan perlu mengadakan penyuluhan guna memberikan wawasan tentang penggunaan musuh alami supaya lingkungan atau ekosistem dapat berjalan aman dan alami. [Azim Kholis, G24070036]

penggunaan musuh alami cukup efektif digunakan karena tidak mengeluarkan biaya yang besar. kita hanya cukup mendatangkan musuh alami tersebut ke perkebunan tanpa merusak lingkungan. karena pemberantasan gulma dengan pemangkasan memerlukan waktu lama dan gulma tidak akan mati karena kita hanya memangkasnya saja. sedangkan penggunaan herbisisda, yaitu menggunakan bahan kimia, dapat merusak lingkungan atau ekosistem, mengakibatkan polusi, dan biayanya besar. meskipun begitu, musuh alami harus tetap dipantau agar tidak menimbulkan kerusakan lingkungan baru. [Dilla Angraina, G24070034]

menurut saya, penggunaan musuh alami di Indonesia masih kurang disosialisasikan. karena banyak orang yang masih menggunakan obat-obatan kimia seperti pestisida dan herbisida dalam melakukan perawatan tanaman. padahal musuh alami lebih ramah lingkungan dari pada bahan kimia sintetik yang notabene menyebabkan polusi, harga mahal, serta dapat mengurangi unsur hara tanah. seharusnya departemen pertanian / pihak pemerintah rajin memberi sosialisai para petani Indonesia agar menggunakan musuh alami, sehingga nantinya lingkungan kita lebih sehat dan tidak terkontaminasi oleh bahan kimia yang berbahaya bagi makhluk hidup. [Firdana Ayu Rahmawati, G24070030]

Pemanfaatan Senyawa Kimia Alami Sebagai Alternatif Pengendalian Hama Tanaman


Kata Kunci: feromon, hama tanaman, pestisida, senyawa atsiri

Ditulis oleh Elda Nurnasari pada 11-05-2009

Penggunaan pestisida kimia dalam pengendalian hama tanaman saat ini banyak menimbulkan dampak negatif. Masalah pencemaran lingkungan merupakan akibat yang jelas terlihat, selain itu penggunaan pestisida secara terus menerus juga dapat menyebabkan resistensi hama dan bahkan meninggalkan residu pestisida pada produk hasil pertanian yang bisa berbahaya apabila dikonsumsi manusia. Oleh karena itu diperlukan upaya pengendalian hama secara ramah lingkungan, seperti penggunan pestisida nabati atau biopestisida.

Selain dengan pestisida nabati ada salah satu cara pengendalian hama tanaman secara ramah lingkungan yaitu dengan memanfaatkan senyawa-senyawa kimia yang terdapat dalam tumbuhan dan serangga (hama). Serangga menggunakan senyawa kimia untuk berkomunikasi dengan serangga lain, demikian juga dengan tumbuhan memiliki senyawa kimia yang dikeluarkan untuk menarik serangga penyerbuk (attractant), ataupun untuk mempertahankan diri (protectant). Dengan memanipulasi senyawa-senyawa yang dihasilkan oleh serangga ataupun tanaman diharapkan akan dapat menurunkan populasi hama dengan cara menghambat kehadiran hama tersebut dalam suatu areal pertanaman budidaya.

Dampak Negatif dari Penggunaan Pestisida Kimia

Petani selama ini tergantung pada penggunaan pestisida kimia untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman. Selain yang harganya mahal, pestisida kimia juga banyak memiliki dampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Dampak negatif dari penggunaan pestisida kimia antara lain adalah:

1. Hama menjadi kebal (resisten)
2. Peledakan hama baru (resurjensi)
3. Penumpukan residu bahan kimia di dalam hasil panen
4. Terbunuhnya musuh alami
5. Pencemaran lingkungan oleh residu bahan kimia
6. Kecelakaan bagi pengguna

Kira-kira sudah berapa lama petani menggunakan pestisida kimia ini? Jadi bisa dibayangkan sendiri akibatnya bagi tanah pertanian di Indonesia. Aku pernah melihat sendiri bagaimana petani awam menggunakan pestisida kimia ini. Sungguh sangat berlebihan. Ketika aku tanyakan padanya mengapa dia menggunakannya dengan dosis sangat tinggi, jawabnya:”kalau tidak banyak ngak manjur”. Nah..lho…!!!!

Keunggulan dan Kekurangan Pestisida Nabati
 
Copyright 2009 AGReeCULTURe